PENGARUH KONSENTRASI RAGI TAPE DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP MUTU TAPE PISANG UTER ( Musa paradisiaca L.)

THE EFFECT OF TAPE YEAST CONCENTRATION AND FERMENTATION TIME ON THE QUALITY OF BANANA UTER TAPE (Musa paradisiaca L.)

  • Rahayu Dyah Astuti Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian (Intan) Yogyakarta
  • Agustinus Ivan Yuliantoro Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian (Intan) Yogyakarta
  • Sundari Setyaningsih Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian (Intan) Yogyakarta
Keywords: tape, pisang uter, konsentrasi ragi, lama fermentasi, uter banana, yeast concentration, fermentation time

Abstract

INTISARI

 

 Buah pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak digemari masyarakat dari anak-anak hingga dewasa. Selain jenis pisang komersial di Indoneia, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta terdapat jenis pisang yang jumlahnya melimpah yaitu pisang jenis uter yang kurang diminati masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang rendah. Untuk meningkatkan nilai ekonomi pisang uter tersebut, perlu dilakukan penelitian diversifikasi pengolahan pisang uter. Salah satunya dengan mengolah pisang uter menjadi tape pisang. Penelian ini bertujuan untuk menentukan besar penggunaan ragi tape dan lama fermentasi yang tepat dalam pembuatan tape pisang uter sehingga diperoleh tape yang enak dan berkualitas serta disukai dan diharapkan menjadi inovasi tape dari buah pisang uter yang dapat meningkatkan nilai ekonomis

Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi ragi tape yang terdiri atas 0,4% dan 0,8% sedang factor kedua adalah lama fermentasi yang terdiri atas 36 jam dan 48 jam. Parameter yang dianalisis adalah kadar gula reduksi, pH , kadar air dan uji organoleptic. Pengolahan data menggunakan analisa keragaman dan uji lanjut menggunakan DMRT taraf 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tape pisang uter dengan penggunaan ragi tape sebesar 0,4% dan lama fermentasi selama 36 jam menghasilakan tape dengan kadar gula reduksi 8,218%, pH 3,15 dan kadar air 70,153%. Tape ini juga merupakan tape yang paling disukai panelis.

References

Anonim. 2008. Tape. http://kimia.fmipaunair.ac.id.
Anonim. 2014. Manfaat Tape (Peuyeum). http://healtystuff.wordpress.com.
Apriyanto, A., D. Fardiaz, N. Puspitasari, Sedarwati dan S. Budiyanto. 1989. Aanalisa Pangan. IPB-Press. Bogor.
Bambang-Cahyono,. 2009. Pisang Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.
Desrosier. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah M. Muljohardjo. UI-Press. Jakarta.
Herlawati, I., Henni K.T., Efa K.D., Farida S. dan Tri E.A. 2012. Pedoman Penanganan Pascapanen Pisang. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah Direktoral Jenderal Hortikultura Kementrian Pertanian. Jakarta.
Hidayat, N., Masdiana C.P. dan Sri Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Andi. Yogyakarta.
Muljono, J., dan A.A Daewis. 1990. Teknologi Fermentasi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Murdijati Gardjito dan Anton Djuwardi. 2011. Manifest Boga Indonesia. Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.
Prabawati, S., Suyanti, dan Doddy A. Setyabudi. 2008. Teknologi Pacapanen dan Teknik Pengolahan Buah Pisang. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Rukmana, R. 2003. Usaha Tani Pisang. Kanisius. Yogyakarta.
Setyohadi. 2006. Proses Mikrobiologi Pangan (Proses Kerusakan dan Pengolahan). USU-Press. Medan.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1989. Analisa Bahan Pangan dan Hasil Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Suhardiman, P. 2004. Budidaya Pisang Cavendish. Kanisius. Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.
Wisnu-Broto dan Sulusi-Prabawati. 2008. Teknologi Pengolahan untuk Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, DEPTAN-RI.
Published
2023-07-24