Bulletin Agro Industri https://intan.e-journal.id/agroindustri <p>Jurnal Bulletin Agro Industri adalah jurnal yang diterbitkan oleh Institut Pertanian Intan Yogyakarta mengundang para peneliti, dosen, dan praktisi untuk mengirimkan artikel hasil penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan fokus atau scope yaitu tentang Kehutanan, Agroteknologi, dan Teknologi Hasil Pertanian. Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 1998 dengan terbitan setiap 6 bulan dua kali setahun dan telah memilki nomor p-ISSN: 1410-7635 dan e-ISSN: -. Jurnal Bulletin terlah terindeks di Google Scholar, Garuda Dikti.</p> Institut Pertanian Yogyakarta en-US Bulletin Agro Industri 1410-7635 <h3>Copyright Notice</h3> <p>&nbsp;</p> <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol> <li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a>&nbsp;that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work</li> </ol> <p>Every submitted manuscript should be accompanied by&nbsp;"Copyright Transfer Agreement",&nbsp;"Ethical Statement", and&nbsp;"Authorship Agreement"</p> VARIABILITAS DIMESI SERAT KAYU MAHONI (Swietenia macrophylla (L.) Jacq) BERDASAR UMUR PERTUMBUHAN DAN POSISI KETINGGIAN BATANG https://intan.e-journal.id/agroindustri/article/view/48 <p><em>Mahogany is one type of wood species that is preferred by people, but its properties have not been known well yet. The study of fiber dimension variability of wood is very important to determine harvesting age and wood quality. The research aimed to study variability in dimensions of mahogany fiber cells based on the age of growth and axial direction.</em></p> <p><em>&nbsp;The research uses a factorial Randomized Completely Block Design (RCBD) with three replications (of three individual trees). The first factor was axial direction consisting of the base and top part of the stem, and the second factor was radial direction which consisted of six annual growth rings. Fiber cell dimensions (length and diameter of fiber, the diameter of lumen, and wall fiber thickness) were observed then according to the IAWA method. </em></p> <p><em>The results showed that according to the age of growth and height position of the trunk, the diameter lumen was significantly different. Meanwhile, the length of fibers, diameter of fibers, and wall thickness on axial, radial, and treatment interactions were not significantly different. The length average of cell fibers, the diameter of the lumen, and the thickness of the wall were 9,15 um, and 3,27 gm respectively. There is a tendency for fiber length to increase with increasing growth age, although it is not significant.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keywords: mahogany wood, age of growth, axial radial direction, fiber dimension. </em></p> Yulianus Rudin Neonbasu Gudiwidayanto Sapto Putro Nike Triwahyuningsih ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-31 2024-01-31 51 2 1 9 PENGARUH LAMA WAKTU PENYULINGAN TERHADAP MUTU MINYAK ASIRI PALA (Myristica fragrans Houtt.) PADA BAGIAN https://intan.e-journal.id/agroindustri/article/view/51 <p><em>Biji dan fuli Pala sebagai bahan baku dalam pembuatan minyak asiri Pala yang dihasilkan melalui proses penyulingan uap dan air. Mutu dipengaruhi faktor waktu penyulingan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh mutu minyak asiri Pala (Myristica fragnans Houtt.) pada biji dan fuli terhadap lama waktu penyulingan sesuai SNI No.06-2388-2006 dan EOA NO.182. Metode penelitian analisis kuantitatif Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dan deskriptif kualitatif. Parameter yang diuji adalah biji (A1), Fuli (A2), lama waktu penyulingan 3 jam (T1), 6 jam (T2) dan 9 jam (T3). Hasil&nbsp; ANOVA menunjukan berat jenis tidak menunjukan keberagaman (NS). Hasil uji lanjut Duncan berat jenis minyak asiri Pala bahan fuli dan biji menunjukan rata-rata terbaik pada perlakuan bahan biji (notasi a) dengan ranking 1. Hasil uji lanjut Duncan berat jenis lama waktu penyulingan mendapatkan perlakuan waktu terbaik (ranking 1) waktu 3 jam. Hasil ANOVA Indeks Bias menunjukan keberagaman antara perlakuan uji (bahan, waktu penyulingan, interaksi bahan serta lama waktu penyulingan) pada taraf 1% artinya berpengaruh sangat nyata (**). Hasil uji lanjut Duncan indeks bias terbaik bahan biji mendapatkan notasi a dengan ranking 1. Hasil uji lanjut Duncan indeks bias lama waktu penyulingan mendapatkan hasil terbaik perlakuan waktu 9 jam (ranking 1).</em></p> <p><em>Deskriptif kualitatifl minyak asiri biji dan fuli Pala sesuai SNI No,06-2388-2006 dan EOA No.182. Rendemen yang dihasilkan bahan biji 5 (kg) sebesar 11% memiliki warna jernih serta aroma khas biji Pala dan bahan fuli 5 (kg) sebesar 19% memiliki warna jernih serta aroma khas fuli Pala.Sifat berat jenis bahan dan waktu terbaik, minyak asiri biji di 6 jam (T2) sebesar 0,880-0,881 (g) dan di jam ke 9 (T3) sebesar 0,900-0,901 (g), minyak asiri fuli di 9 jam (T3) sebesar 0,881-0,882 (g). Sifat Indeks bias minyak asiri biji di penyulingan 3-9 jam sebesar 1,470-1,481 (nD20) semua waktu penyulingan terbaik sesuai range ketetapan, minyak asiri fuli mendapatkan waktu penyulingan terbaik di 6 jam sebesar 1,475 (nD20), 9 jam mendapatkan sebesar 1,477 (nD20). Kelarutan minyak asiri Pala pada etanol teknis 90% waktu penyulingan 3 jam, 6 jam 9 jam dari bagian biji adalah 1:20,1:18 dan 1:14, bagian fuli sebesar 1:20, 1:19 dan 1:17. Kelarutan minyak asiri Pala pada etanol PA 90% waktu penyulingan 3 jam, 6 jam 9 jam dari bagian biji sebesar 1:6,1:4 dan 1:1, bagian fuli sebesar 1:3, 1:3 dan 1:2. Kelarutan minyak asiri Pala pada etanol teknis 96% waktu penyulingan 3 jam, 6 jam, 9 jam bagian biji sebesar 1:7, 1:5 dan 1:3, bagian fuli adalah 1:6, 1:5 dan 1:4. Kelarutan minyak asiri Pala pada etanol PA 96% waktu penyulingan 3 jam, 6 jam, 9 jam bagian biji sebesar 1:2, 1:1 dan 1:1, bagian fuli sebesar 1:1, 1:1 dan 1:1.</em></p> Muhamad Riqo Al-Ghifari Fransisca Meyla Aryawati Surip Surip ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-31 2024-01-31 51 2 10 24 PENGARUH PROOFING DAN KONSENTRASI RAGI TERHADAP KUALITAS MUTU ROTI GORENG https://intan.e-journal.id/agroindustri/article/view/49 <p>Roti goreng merupakan produk roti yang tidak menggunakan mixer dan oven terbuat dari adonan roti yang kemudian di fermentasi dengan ragi agar bisa mengembang dan digoreng dalam minyak panas. Ragi yang digunakan dalam pembuatan roti goreng yaitu <em>Saccharomyces cereviciae</em>. Dari beberapa tahapan pembuatan roti goreng, <em>proofing </em>menjadi salah satu tahapan yang sangat menentukan kualitas mutu.</p> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara waktu <em>proofing </em>dan konsentrasi ragi yang tepat dalam pembuatan roti goreng. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi ragi, dengan konsentrasi ragi (0,3%, 0,6% dan 0,9%). Faktor kedua adalah lama waktu <em>proofing </em>(60 menit, 90 menit, dan 120 menit). Produk selanjutnya dianalisa daya kembang, kimia dan organoleptik.</p> <p>Hasil dari penelitian pada roti goreng menghasilkan perlakuan dengan konsentrasi ragi 0,6% dan lama <em>proofing </em>90 menit adalah perlakuan yang paling tepat untuk pembuatan roti goreng. Daya kembang adonan tertinggi 3,4% pada konsentrasi ragi 0,9% dan lama <em>proofing </em>120 menit. Daya kembang roti tertinggi 0,47% pada konsentrasi ragi 0,6% dan lama <em>proofing </em>120 menit. Dan kadar air tertinggi dengan nilai 25,5358% didapat pada konsentrasi ragi 0,3% dan lama <em>proofing </em>120 menit. Adanya interaksi antara konsentrasi ragi dan lama <em>proofing </em>terhadap daya kembang roti dan kadar air. Dalam pengujian organoleptik roti goreng pada atribut warna, rasa, aroma, tekstur dan kenampakan keseluruhan disukai oleh panelis.</p> Isnaini Indah Sari Henny Krissetiana Hendrasty Rahayu Dyah Astuti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-31 2024-01-31 51 2 25 33 PENGGUNAAN MODEL ANALISIS REGRESI DALAM PENDUGAAN JUMLAH TEBU TERGILING DAN GULA BERBASIS NIRA MENTAH DI PT. MADUBARU PG/PS MADUKISMO, YOGYAKARTA https://intan.e-journal.id/agroindustri/article/view/50 <p><em>Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok dan sangat penting untuk ketahanan pangan nasional. Mengingat permintaan konsumsi gula yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Maka dilakukan upaya pengoptimalan produksi gula di PG Madukismo dengan memperkirakan target produksi selanjutnya berdasarkan data-data historis yang sudah ada.</em></p> <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai prediksi tebu dan gula berbasis nira mentah tahun 2022. Data yang diperoleh adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda dan regresi non linier berupa data time series luas lahan, tebu giling, nira mentah, dan gula bulan Mei sampai Oktober 2021. Data dianalisa menggunakan bantuan aplikasi SigmaPlot 12.0.</em></p> <p><em>Dari hasil prediksi gula berbasis luas lahan dan nira mentah menghasilkan nilai R<sup>2</sup> sebesar 0,9202 dan nilai MAPE sebesar 31,38%. Prediksi luas lahan berbasis gula menghasilkan nilai R<sup>2</sup> sebesar 0,8561 dan nilai MAPE sebesar 22,42%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap lahan tidak menunjukkan kualitas tebu sehingga biasnya sangat besar. Sedangkan hasil prediksi tebu giling berbasis nira mentah dan gula menghasilkan nilai R<sup>2</sup> sebesar 0,9981 dan nilai MAPE sebesar 6,13%. Prediksi tebu giling berbasis nira mentah menghasilakan nilai R<sup>2</sup> sebesar 0,9693 dan nilai MAPE sebesar 9,88%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas tebu cenderung seragam sehingga biasnya relatif kecil</em></p> Zunita Inayati Yulius Kiswanto Raden Sugiarto ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-31 2024-01-31 51 2 34 46 PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus subtilis DAN Pseudomonas fluorescens TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TIMUN BABY (Cucumis sativus L.) https://intan.e-journal.id/agroindustri/article/view/52 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bakteri <em>Bacillus subtilis </em>dan <em>Pseudomonas fluorescens </em>dengan frekuensi aplikasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman timun <em>baby</em>. Penelitian ini dilaksanakan pada Ferburari - Mei 2023 bertempat di <em>greenhouse</em> Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHPT) Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlokasi di Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta.</p> <p>Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor ditambah kontrol. Faktor pertama adalah macam jenis bakteri terdiri dari 3 aras, yaitu: <em>Bacillus subtilis, Pseudomonas fluorescens, </em>dan kombinasi keduanya. Faktor &nbsp;kedua adalah macam frekuensi aplikasi terdiri dari 3 aras, yaitu: 2 kali dan 3 kali, dan 4 kali. Masing-masing kombinasi perlakuan dan kontrol diulang 3 kali. Adapun komponen pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, berat akar, berat segar tajuk, diameter batang, jumlah bunga, panjang buah, diameter buah, dan berat &nbsp;buah. Data hasil penelitian dianalisis varian dengan uji F 5% dan DMRT 5%.</p> <p>Pemberian bakteri dengan frekuensi apalikasi yang berbeda tidak memberikan interaksi terhadap semua variabel pertumbuhan dan hasil tanaman timun <em>baby</em>. Perlakuan secara tunggal perlakuan pemberian bakteri secara kombinasi bakteri <em>Bacillus subtilis </em>dan <em>Pseudomonas fluorescens </em>memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman paling baik. Perlakuan secara tunggal banyaknya frekuensi aplikasi tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun <em>baby.</em></p> Fransisca Woro Rismiyatun Nazarius Adi Sutoko Muh. Ferri Alexander ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-31 2024-01-31 51 2 47 57 KAJIAN HUBUNGAN CURAH HUJAN DENGAN PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN https://intan.e-journal.id/agroindustri/article/view/53 <p><strong>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara curah hujan dengan produksi, umur tanam dengan produksi, serta curah hujan dan umur tanaman terhadap produksi kelapa sawit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan objektif menggunakan angka dan statistik.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data curah hujan tahun 2018 – 2022; tahun tanam 2005, 2006, 2008, dan 2012; dan jumlah produksi kelapa sawit tahun 2018 – 2022. Penelitian ini menggunakan analisis uji korelasi dan regresi berganda yang dibantu <em>software</em> IBM SPSS Statistic 25.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa curah hujan berkorelasi dengan produksi kelapa sawit sebesar 0,709 dan umur tanaman berkorelasi dengan produksi kelapa sawit sebesar 0,759. Uji regresi berganda juga menunjukkan bahwa curah hujan dan umur tanaman berpengaruh terhadap produksi kelapa sawit sebesar 97,4%, sedangkan 2,6% diprediksi oleh variabel di luar penelitian ini.</p> Dyan Yoseph Mardhani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-31 2024-01-31 51 2 58 66